Pharaoh and Moses

•May 30, 2011 • 1 Comment

Fir’aun, sebuah nama yang melegenda, sebuah nama yang bahkan dibadikan dalam kitab suci Al-Quran, sebagai pembelajaran manusia agar tidak meniru kelakuan manusia paling hina ini. Fir’aun adalah seorang raja yang sangat berkuasa dan punya segalanya. Dia mempunyai semua kekayaan dunia, harta, wanita, dan tahta. Pasukannya beribu-ribu, hartanya bertumpuk-tumpuk, wanita dan selirnya beratus-ratus, kekuasaannya tak terbatas. Bahkan dengan mengatakan apa yang dia mau, dia bisa mendapatkan kenikmatan dunia yang dia inginkan. Berkebalikan dengan itu, rivalnya Musa tidak punya pasukan beribu-ribu, hanya beberapa pengikut saja, hartanya pun tidak bertumpuk-tumpuk, kekuasaan bak raja pun dia tak punya. Jika kita pikir secara logika, bila perang terjadi antara Fir’aun dengan segala kekuasaan dan pasukannya yang beribu-ribu melawan Musa yang jelata dan pengikutnya yang tidak seberapa, tentu Musa akan mengalami kekalahan mutlak. Ketika Musa dan pengikutnya dikejar Fir’aun dan pasukannya dan dalam keadaan terdesak, karena di belakang mereka Fir’aun dan pasukannya dan di depan lautan membentang, mestinya mereka kalah dan hancur. Tapi apa yang terjadi malah sebaliknya.

Musa menang dan berjaya, sedang Fir’aun dan pasukannya kalah dan tenggelam di Laut Merah. Kenapa Fir’aun yang mempunyai begitu banyak harta dan kekuasaan bisa kalah dengan Musa yang tidak punya apa-apa?? Jawabannya, meskipun Musa tidak punya harta, wanita dan tahta tapi Musa punya keimanan, Musa punya Allah dalam hatinya yang akhirnya menyelamatkan dan menolongnya. Itulah yang tidak dimiliki Fir’aun, maka dia pun dihinakan oleh Allah karena kesombongan dan kedzalimannya. Jadi, tidaklah akan berguna semua yang kita miliki di dunia ini, harta yang banyak, kekuasaan yang tak terbatas, karir yang mapan, jabatan tinggi, dll jika kita tidak memiliki Allah dalam hati kita. Karena harta-harta dan jabatan-jabatan tadi tidak akan bisa membantu dan menyelamatkan kita, karena mereka hakekatnya adalah makhluk, lemah dan terbatas. Namun bila kita memiliki Allah dalam hati kita, biarpun kita tidak mempunyai harta yang berlimpah, jabatan dan kekuasaan, maka kita akan tetap merasa cukup dan tenang, karena Allahlah Sang Khalik yang berkuasa atas diri kita yang akan selalu memberikan pertolongan dan kecukupan bagi hamba-hambaNya.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (At-Talaq 2-3)

(cerita yang saya dapat dari seorang calon ayah yang diceritakan kepada saya, yang sebelumnya dia ceritakan juga kepada murid2nya, sebagai pengingat, nasehat&motivasi, terimakasih <3Pak Rendra<3 ceritanya ;p)

-Na-
May 7th 2011

Terbuka Untuk Umum

•July 8, 2010 • Leave a Comment

“Miss febri kok mesti pake baju yang gelap2 si? Jarang deh liat miss pake baju cerah” protes murid saya, Riri, dibenarkan dengan murid2 lucu saya yang lain “iya, kalo gak item, biru tua, coklat, item lg”. Saya hanya tersenyum mendengarnya. Pernah juga temen saya yang sama2 ngajar di tempat kursus bilang dengan sumringahnya ketika melihat saya memakai jilbab warna kuning dan kerudung warna krem “Wow, Febri pake baju cerah, tumben bgt yak.” Lagi2 saya hanya tersenyum mendengarnya sambil jwab “iyak, soalnya ne jilbab terakhir yang da dLemari, yg laennya kotor. Belum sempet nyuci, he2”.

Ha3, saya seneng sebenernya mendengar komen2 tersebut dari orang2 terdekat sya yg mgkn bs sya artikan kalo mereka perhatian dengan saya (ehm2)(ato mgkn sebenarnya mengkritik sya, he2). Entahlah, tapi memang saya dasarnya suka warna2 gelap. Jilbab2 dan kerudung saya jg dimonopoli oleh warna2 gelap. Item, coklat, abu2, biru dongker, hijau tua, item lagi,&merah maroon+item.Ada 2 jilbab yg warnanya agak mencolok yaitu kuning agak coklat&pink.. Tapi 2 jilbab tsb adalah jilbab alternative&jlan terakhir jika jilbab2 saya yg warna gelap sudah habis stok. Kalopun terpaksa pke jilbab warna cerah, sebisa mgkn saya kombinasi dg kerudung item biar gak nyolok2 bgt (kecuali pink, biasanya saya kombinasi jg dg krudung pink. Kebayang kan nyoloknya! Jadi tambah cantik, ha3..PD pool). Yah, mgkn alasan yang paling masuk akal yang saya ajukan tentang kenapa saya suka warna2 gelap, terutama hitam adalah karena dy warna netral, bisa di match-kan dg jilbab ato krudung warna pa ja&kalo kotor pun tdk akan terlalu terlihat (ha3, licik memang tapi harap maklum, mengingat tingkah polah saya yang agak2 hyperaktif). Mungkin selain itu karena warna gelap tidak akan terlalu menarik perhatian bagi orang2 yang melihat, beda dengan warna merah menyala, orange cerah, kuning terang, ijo muda, ungu, dll yg (mnurut saya) eye-catching bgt (dan kebetulan saya memang tidak suka dengan warna2 tadi).

Ketika saya ikut seminar pendidikan tentang anak, salah satu pembicara mengatakan kalo kita ingin tau emosi anak, apakah suasana hatinya sedang cerah ato sedang mendung (kayak cuaca aja), bisa melakukan tes yg sangat sederhana. Suruh saja si anak menggambar&lihatlah pilihan warnanya. Kalo warna2 pilihannya cerah, maka suasana hatinya sedang bagus. Namun sebaliknya, kalo warna2 pilhannya gelap2, maka suasana hatinya sedang tidak bagus. Glek, saya jadi berpikir apa teori itu masih juga berlaku untuk anak yg umurnya diatas 20thn seperti saya ya?? (anak dari ibu dan bapak maksudnya). Tidak! Pasti tidak! Karena dalam kasus saya, ini bukan masalah gambar menggambar, tapi baju membaju, jadi teori tersebut out of case. Karena buktinya saya tidak selalu lagi murung ketika memilih jilbab warna gelap untuk saya pakai. (ha3, saya terlalu lebai sekali menyamakan antara pemilihan warna dalam menggambar untuk anak2&kesukaan warna baju pada org dewasa).

Bagi saya, pemilihan warna baju tidaklah perlu diperdebatkan, tapi memang lebih baik memang kalo bagi seorang wanita warna baju yang dipilih sebaiknya tidak terlalu menarik perhatian. Namun yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bajunya, karena pemakaian baju bagi muslimah ini terikat dengan hukum syara’dan tidak boleh as delicious as their udel (seenak udel mereka sendiri, he2). Tidak boleh bagi seorang muslimah keluar rumah hanya dengan memakai baju yang sederhana
(sederhana bentuknya, kayak tank top ma hot pants gitu lho) yang bebas memperlihatkan bagian2 tubuhnya yang termasuk aurat. Yang perlu kita ketahui, seorang muslimah diWAJIBkan untuk memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh mereka kecuali muka dan telapak tangan. Rambut, leher, paha, lengan, betis, ketiak (yacks), siku, dengkul, dan lainnya, yang kebanyakan masyarakat memandang normal untuk diperlihatkan harusnya tidak diperlihatkan. Namun yang perlu diingat, tidak asal tertutup aurat2 tadi, harusnya juga pakaian yang dipakai juga tidak ketat, yang memang secara mata menutupi bagaian2 tadi, tapi memperlihatkan bentuknya. (Kan banyak tuh kasus kerudung seksi yang dah transparan kerudungnya, diputer2 lagi dilehernya, dadanya gak ketutupan. Dan memang tertutup semua badannya dengan celana ketat ma baju ketat, tapi liku2 bentuk badannya tetap terlihat! Yah sama ajah bo’ong). Secara sederhana, syarat2 baju/pakaian seorang muslimah itu, tidak transparan, tidak membentuk tubuh, tidak menarik perhatian, tidak diberi parfum ketika kluar rumah, tidak untuk dipamerkan, tidak menyerupai laki2 bentuknya, dan kerudungnya menutupi dada.

Kesimpulannya?? Ok, jadi sebenarnya inti dari tulisan saya yang gak nyambung diatas, dari mulai warna baju, hubungan pemilihan warna dengan psikologi anak, dan akhirnya pemilihan baju adalah cuma satu yaitu sebenarnya pernyataan “Terbuka Untuk Umum” mutlak tidaklah berlaku bagi seorang cewek yang mengaku Allah sebagai tuhannya, Muhammad sebagai Rasulullah, Quran sebagai tuntunannya dan Islam sebagai agamanya. Sebenarnya, itulah pesan yang mau saya sampaikan dalam tulisan ini, he2..

IQRA’

•May 7, 2010 • Leave a Comment

Siang itu, jam 1 siang, dalam ruangan berukuran sekitar 4×5 m (ne ngira2 ja soalnya waktu itu saya tidak bawa meteran), satu persatu berdatanganlah para peserta”standarisasi guru ngaji” yang di adakan oleh Nurul Falah. Kebanyakan pesertanya adalah ibu2 yang berusia 30 tahunan keatas (lagi2, saya hanya mengira2 karena saya tidak menanyai&melihat langsung KTP ibu2 tadi). Hanya beberapa butir peserta saja yang masih muda, 4 mungkin (termasuk saya yang juga muda &imut tentunya). Mayoritas adalah ibu2 yang sudah punya suami (ya iyalah, namanya ibu2). Yang saya amati dari fenomena alam yang langka ini(karena saya baru ikut sekali ini) adalah betapa semangat dan berapi2nya ibu2 tadi untuk memperdalam ilmu Al-Quran. Tidak ada rasa malu atau canggung untuk belajar meskipun umur tidak lagi semuda saya (ehm2) dan aktivitas di rumah pun tidak sedikit. Namun mereka masih mau dan sempat meluangkan waktu mereka untuk belajar. Bahkan ktika saya sempat bertanya2 kepada beberapa ibu tadi, rumah mereka jauh2 semua, bahkan ada yang luar kota. Kalo saya sih deket, Cuma 5 menit naek motor juga sampek. Meskipun demikian, tidak menyurutkan langkah2 ibu2 tadi untuk datang ke tempat ngaji tersebut.
Sungguh sangat mengesankan melihat semangat ibu2 tadi, melihat kobaran semangat yang merah menyala. Memang sih, belajar itu tidak mengenal usia karena ada pepatah yang berbunyi “never say too old to learn” dan dalam hadits pun disebutkan “mencari ilmu itu dari buaian sampai liang lahat” yang artinya dari kecil sampek tua juga kudu mencari ilmu, gak da yang namanya pensiun dari mencari ilmu. Namun yang menjadi concern saya (dengan fakta bahwa hanya 4 butir cewek yang masih muda yang mengikuti majelis ilmu ini) adalah melihat generasi muda sekarang yang jarang sekali tergerak hatinya untuk mempelajari dan memperdalam ilmu2 Islam. Disini saya berbicara tentang ilmu secara umum, bukan hanya belajar Al-Quran, bahasa arab, hadits, dll, namun juga mengkaji Islam sebagai sebuah metode kehidupan dan solusi dalam menghadapi setiap persoalan yang ada. Banyak dari generasi muda lebih memprioritaskan mempelajari&memperdalam ilmu2 diluar Islam yang hukumnya fardhlu kifayah, seperti bahasa inggris, matematika, science, dll. Namun mengesampingkan dan menomor sekiankan ilmu2 yang hukumnya fardhlu ‘ain, yaitu ilmu2 agama Islam tadi. Lebih disayangkan lagi, ketika kebanyakan(tadi banyak, sekarang kebanyakan) generasi muda yang mengesampingkan keduanya, ilmu yang fardhlu kifayah&(apalagi) ilmu yang fardhlu ain. Concern mereka bukan lagi kepada bagaimana wajibnya menuntut ilmu, namun wajibnya menjaga penampilan biar kliatan tetap cool, calm and confident (kayak iklan rokok) didepan manusia yang lain, bukan di mata tuhan mereka. Bagaimana terlihat tetap keren (saya yang keren ja biasa aja) di depan orang2 yang melihatnya. Akhirnya, mereka pun tersibukkan untuk memake over penampilan mereka dan membeli perlengkapan dan pernak-pernik untuk tujuan mereka tadi. Yah, the capitalism-secularism effect kali yah.. hasil dari didikan dan cetakan system saat ini. No wonder, system aja bobrok, hasil kluarannya juga pasti gak jaoh2 dari cetakannya..
Hanya berharap dan berdoa, semoga saya, kalian yang baca, dan generasi muda islam lainnya akan tetap bersemangat ’45 untuk tetap mencintai, mencari, dan mengamalkan ilmu, terlebih yang wajib ain hukumnya untuk dipelajari, meskipun disaat usia kita tidak lagi muda dan tubuh pun mungkin akan berkurang tenaganya. Amiin

Make Ur Move!

•May 6, 2010 • Leave a Comment

Menurut hukum fisika, benda yang bergerak maka dia akan cenderung untuk terus bergerak&sebaliknya benda yang diam, maka dia akan cenderung untuk diam pula. Dan memang, fakta yang saya rasakan juga demikian. Ketika begitu banyak kegiatan yang harus saya kerjakan dan ketika saya sedang on fire, maka rasanya saya pun akan terus bergerak tanpa henti dan tidak bisa berhenti, kalo tiba2 berhenti, rasanya aneh. Namun kebalikannya, ketika sedang pengangguran, tidak ada (ato tidak mau? he2) hal-hal yang produktif yang saya lakukan maka yang terjadi pun saya cenderung malas2an dan diam di kamar, tidak mau keluar rumah. Dari situlah, saya menyimpulkan bahwa ketika ada waktu nganggur, lebih baik tidak saya gunakan untuk menikmati&memanjakan kemalasan saya, saya harus memaksa diri saya untuk melakukan sesuatu yang produktif. Mengembalikan lagi kesadaran diri saya, hakekat kehidupan&untuk apa saya hidup. Menghidupkan kembali paradigma pemikiran saya menuju jalan yang benar. Saya harus melawan kemalasan itu dengan melakukan hal2 yang produktif, saya harus bergerak. Entah itu membaca, menulis, bersilaturahmi, diskusi, hafalan, memasak, mandi (he3, kliatan kalo males mandi), nonton pelm (kalo ini mah sebenere gak sah dipaksa, ha2), ngerjaen skripsi (come on, get over it soon!) dan hal yang bermanfaat lainnya. Tidak hanya tidur, tidur2an, menidurkan diri, dan ketiduran, ha3.. (those are the things that I do the most when I’ve nothing to do)..

Kembali pada hukum tadi, kalo sudah merasakan tanda2 kemalasan, lawan kawan! Biar tidak keterusan atau bahkan kerasan dengan keadaan. Jadilah seperti pendulum yang terus bergerak, bergerak, dan bergerak! Karena diam sama dengan mati!

“dan 2 nikmat yang kebanyakan manusia  melalaikannya yaitu kesehatan dan waktu luang“. (HR. Bukhori)

A note 4 my own self!! Ayo Peebbb.. keep moving on!

Homeworks

•April 30, 2010 • Leave a Comment

Homeworks

Entah kenapa saya malas sekali mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mencuci, menyapu, mengepel, bersih-bersih rumah dan terlebih lagi menyetrika (I do hate this job! Panas, trus kadang gak licin2 lagi yang disetrika). Wah, bener2 gak enjoy deh..(Calon suamiQ, maafkan aku, he2). Tapi kalo memasak saya lumayan enjoy dan totalitas dalam mengerjakannya (ini pun terjadi baru2 ini, sebelumnya saya juga tidak terlalu suka memasak, ha3). Tapi untuk hal-hal yang saya sebutkan sebelumnya, phiiuuhh butuh kerja keras untuk menumbuhkan semangat dalam mengerjakannya. Mungkin saya berbeda dari kebanyakan kaum hawa yang seperti punya naluri untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Entah, mungkin ini kesalahan dari pembiasaan sejak saya kecil (atau karena memang saya yang malas y? he2). Karena kalo di rumah, ada pembagian tugas dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Kakak perempuan saya, kakak laki-laki saya, dan saya. Kita bertiga membagi tugas dalam pekerjaan rumah, dan saya tentu akan memilih pekerjakan paling ringan, yaitu mengelap perabotan, ha3. Mungkin dari situ saya agak kurang respek dengan pekerjaan rumah, karena kebanyakan kakak2 saya lah yang lebih aktif dari saya.

Dan sekarang pun, kebiasaan itu masih mengikuti saya. Tapi saya bersyukur, ketika sekarang saya hidup berkelompok satu asrama dengan sodari2 saya yang saya cintai dalam 1 rumah. Dimana saya yang anak jalanan dan sok sibuk ini bisa sedikit lega, ketika harus menjalankan piket harian atau tugas bersih2, karena ada ade2/mbak2 yang bisa meringankan beban saya. Kadang kala jika saya lupa tugas membuang sampah, saya diingatkan oleh mereka. Dan kalo tidak bisa hari ini, bisa minta tuker hari piket. Dan terlebih kamar saya yang sering jadi korban saya, sering sekali acak2an tampilannya. Tapi untungnya, ada ade2 yang mengingatkan&kadang2 juga merapikan, he2. Pokoknya sangat terbantu sekali lah, karena saya tidak bisa membayangkan jika tidak ada yang mengingatkan saya, mungkin asrama akan terlihat kotor&dekil, hi3. Sangat menyenangkan for being here, karena bagi saya ini juga merupakan bagian dari pembelajaran&pembiasaan.

Yang saya tidak bisa membayangkan nanti apabila nanti saya bekeluarga, bagaimana keadaan rumah saya. Tidak mungkin ada jadwal piket untuk mengerjakannya, karena hanya saya&suamilah nanti yang akan ada di rumah. Maka jelas sudah bahwa saya lah yang harus mengerjakannya, karena suami berkewajiban bekerja di luar rumah(ya suami mungkin hanya bantu2). Sebenarnya, saya sempat berpikir kalo nanti saya bekeluarga saya akan menjadikan seseorang sebagai assistant keluarga saya (dengan nama lain pembantu) he2, tapi kemudian saya jadi berpikir, bukankah tugas seorang istri mengurus rumah tangga, jadi kalo umpama tugas itu diserahkan kepada orang lain sepertinya taste sebagai istri kok kurang ya.. Ya memang tidak ada salahnya jika nanti saya mempekerjakan seorang assistant rumah tangga, tapi alangkah lebih baiknya jika saya mengerjakannya sendiri kelak, karena saya yakin saya masih mampu untuk melakukan itu. Yah, semoga itulah yang nanti akan saya lakukan jika kelak menjadi seorang istri. (kok bahasannya jadi rumah tangga ya?)

Ya wes pokoknya gitulah.. dan ketika saya menulis tulisan ini saya juga masih belum jatuh cinta kepada pekerjaan rumah tangga. Entah kenapa. Tapi saya berjanji akan belajar mencintainya dengan mengingat bahwa pekerjaan rumah tangga ini adalah kewajiban (apalagi pas waktunya piket, he2) yang memang harus dilakukan. Semoga nanti saya tidak berpikiran seperti para feminist yang mementingkan karir daripada memilih mengurusi rumah tangga ketika sudah menikah, karena mereka mengira mengurus rumah tangga itu gampang&sederhana (iya, mereka hanya mengira2, karena mereka tidak merasakannya sendiri. Sebenarnya saya juga belum se, he2). Ato bahkan berpikiran lebih extrim lagi seperti para feminist radikal yang beranggapan bahwa institusi rumah tangga adalah bentuk lain dari sebuah perbudakkan&penjajahan terhadap wanita, yang artinya jangan menikah&berumah tangga (saya ingin nikah&berumah tangga!kan sunnah Rasul tuh). Dan semoga juga nantinya, saya tidak akan terlarut dalam pekerjaan (pekerjaan beneran neh, yang nyari duit tu lho), serta masih mengingat kewajiban&tugas utama saya.. InsyaAllah..

“De Febri, ayo itu piring2 nya dicuci”
Oooppss, suara mbak2 ngingetin tanggungan cucian bekas masak kemaren..Huufffttt..

“iya mbak, I’m comiiiiinnggg…”

Pengaruh Pemakaian Hot Pants di Tempat Umum oleh Wanita terhadap Reflek Arah Pandangan Mata Orang yang Melihat

•April 6, 2010 • 3 Comments

Latar Belakang

Penelitian ini dilakukan dengan tidak sengaja ketika penulis berada diatas kendaraan bermotor sepulang dari ngelesi di daerah Puri Kencana. Ketika itu, penulis berpapasan dengan seorang wanita yang memakai hotpants. Penulis merasa bahwa pemakaian hot pants oleh wanita mempengaruhi arah pandangan matanya. Penulis ingin meneliti lebih jauh apakah hal itu juga mempengaruhi arah pandangan mata orang lain yang kebetulan melihatnya. Maka, penelitian ini pun dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemakaian hot pants oleh wanita terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihat, seperti yang tersebut oleh judul penelitian ini.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana respon orang-orang yang melihat wanita yang memakai hot pants di tempat umum?
  2. Apakah ada pengaruh antara pemakaian hot pants di tempat umum oleh wanita terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihat?

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui respon orang-orang yang melihat wanita yang memakai hot pants di tempat umum.
  2. Untuk mengetahui adakah pengaruh pemakaian hot pants di tempat umum oleh wanita terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihat.



Hipotesis

Adanya pengaruh pemakaian hot pants di tempat umum oleh wanita terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihat.

Definisi Operasional Variabel

  1. Hot pants: sebuah mode pakaian yang bentuknya celana tapi super pendek, biasanya diatas lutut. Meskipun jika diterjemahkan secara kata menjadi celana panas, tapi faktanya tidaklah panas seperti artinya. Mungkin membuat panas mata orang melihat, bisa jadi seperti itu.
  2. Wanita: makluk Tuhan yang paling sexy.1
  3. Reflek: suatu gerakan tanpa sadar yang dilakukan oleh seseorang ketika terkejut, merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang wow menurutnya.2

Metode Penelitian:

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Penulis akan memfokuskan pada proses dan respon dari penelitian dan objek yang diteliti. Data yang disajikan nantinya berupa kata-kata tanpa angka-angka yang menggambarkan tentang proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Waktu&Tempat Penelitian:

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Maret 2010, pukul 10.40 – 10.47 disepanjang jalan antara Pertigaan lampu merah Rolak dan Pertigaan deket Royal Plaza.

Objek Penelitian:

Objek dari penelitian ini adalah orang-orang yang penulis temui disepanjang tempat penelitian. Objek khusus dari penelitian ini adalah kaum adam.

Instrument Penelitian:

Penulis menggunakan observasi dalam penelitian ini, dimana penulis menjadi pengamat dengan mengamati proses penelitian.

Hasil dan Pembahasan

Penulis mengadakan penelitian ini ketika tiba-tiba seorang wanita yang memakai hot pants menyalip penulis dari arah samping kiri. Wanita tersebut memakai jaket warna merah maroon, hot pants denim gelap setengah paha, sandal high heels, dengan rambut yang dikuncir kuda. Wanita tersebut berada dalam posisi diatas kendaraan bermotor dan dibonceng. Secara reflek, pandangan mata penulis mempehatikan wanita tersebut, dan secara spesifik mengarah pada bagian tubuh yang memakai hot pants.3

Dari situlah, peneliti bermaksud meneliti lebih jauh, apakah hanya dirinya saja yang terpengaruh oleh hot pants dan pemakainya ataukah orang lain juga mengalami hal yang sama. Maka, penulis memutuskan berada tepat dibelakang motor wanita tadi untuk mengobservasi respon orang-orang dijalan yang dilewati olehnya.

Hasil Pengamatan

Lewat beberapa meter kemudian, secara tidak sengaja, penulis menemukan objek pertama, 2 orang bapak-bapak yang sedang duduk dipinggir jalan&dilintasi oleh wanita pengguna hot pants, melihat kepada apa yang penulis lihat. Gerakan mata dan kepala objek pertama, mengikuti arah wanita yang memakai hot pants tadi. Tapi objek pertama tidak melirik apalagi melihat penulis yang berada tepat 1 meter dibelakang wanita tadi.4

Dari sini penulis semakin ingin untuk meneruskan penelitiannya untuk membuktikan hipotesis awalnya.

Setelah meneliti objek pertama, penulis meneliti objek kedua, yaitu anak-anak SMP yang kebetulan berada didekat objek pertama juga yang juga dilewati oleh wanita tadi& juga penulis. Ternyata hasil penelitian menunjukkan, anak-anak SMP tadi tidak terpengaruh oleh hot pants yang dipakai oleh wanita tadi, mereka bahkan tidak memperhatikan itu. Setelah diteliti lebih lanjut, hal itu terjadi karena ternyata mereka terfokus kepada truck pick up dibelakang penulis yang mau mereka tebengi.

Objek selanjutnya adalah penjual-penjual disepanjang jalan yang penulis dan wanita tersebut lewati. Namun ternyata, hasilnya sama seperti objek kedua, perbedaannya hanya fokus dari objek kali ini adalah dagangan dan konsumen mereka.

Tidak sampai itu saja, objek penelitian juga dilebarkan kepada para pengemudi motor yang kebetulan melewati dan dilewati oleh wanita yang memakai hot pants tadi. Dan terbukti, bahwa sebagian objek yang berada dibelakang wanita tadi, terutama para lelaki5, mengarahkan pandangannya kearah bagian tubuh yang tertutup dan yang tidak tertutupi oleh hot pants tersebut, meskipun hanya sepintas. Namun beberapa objek, dan lagi-lagi itu adalah kaum lelaki, sampai gerakan kepalanya terlihat jelas mengikuti pergerakan wanita pemakai hot pants tadi (penulis lupa, entah objek yang keberapa).

Secara garis besar, dari hasil pembahasan penelitian diatas diperoleh rumus sebagai berikut:

PML           H+W

Keterangan:

PML: Pandangan Mata Lelaki

H: Hot Pants

W: Wanita

Secara kalimat, rumus diatas bisa dijelaskan bahwa Pandangan Mata Lelaki (disimbolkan dengan PML) akan mengarah kepada Hot Pants (disimbolkan dengan H) yang dipakaii oleh Wanita (disimbolkan dengan W). Jadi terlihat bahwa memang ada pengaruh antara pemakaian hot pants di tempat umum oleh wanita terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihat.

Simpulan dan Saran

Dari pembahasan diatas, bisa disimpulkan dengan jelas bahwa pemakaian hot pants di tempat umum oleh wanita mempunyai pengaruh terhadap reflek arah pandangan mata orang yang melihatnya, terutama kaum lelaki.6

Oleh karena itu, hendaklah para wanita yang tidak ingin dilihat anggota badannya secara gratisan oleh para lelaki yang tidak dikenal, karena kesannya seperti barang murahan, menutupi seluruh tubuhnya kecuali yang bukan termasuk aurat, muka dan telapak tangan ketika keluar rumah.

Untuk para lelaki, punyalah sedikit rasa malu ketika melihat&menatap lekat-lekat sesuatu yang bukan merupakan hak Anda.

Dan bagi pembaca pada umumnya, semoga penelitian dadakan&sedikit asal ini bermanfaat. Bagi yang ingin memfollow up-i penelitian ini untuk skripsi, silakan dipikir-pikir ulang karena kemungkinan besar nanti judul Anda akan ditolak mentah-mentah oleh DP Anda.

Akhir kata, bagi yang sedang skripsian, selamat mengerjakan penelitian untuk bahan skripsi yang sebenarnya sebagai syarat untuk kelulusan kuliah.7

Catatan kaki:

  1. Nyontek judul lagunya Mulan Jameela
  2. Hasil mengingat penjelasan guru SD saya dulu&dengan penambahan sesuka hati saya.
  3. Tapi Suer!!bener deh, gak lama kok liatnya! Karena saya ingat bahwa biarpun saya&yang pake hot pants itu sama-sama wanita, tapi bagian lutut keatas juga merupakan aurat bagi sesama wanita.
  4. Gara2 saya pake jilbab ma kerudung kali ya, jadi gak menarik perhatian bapak2 tadi (idih lagian saya juga gak pengen diliatin).
  5. Buat para lelaki, terbongkar sudah rahasia kalian! Hahahaha
  6. Lagi2 bagi para lelaki dilarang protes! Ne hasil penelitian valid lho!
  7. Perkataan untuk diri saya sendiri agar bersegera mengenyahkan skripsi dari kehidupan saya dengan jalan harus menuliskan&menerbitkannya sendiri! Hidup Skripsi!!

Hibernation

•April 6, 2010 • 4 Comments

Rasanya begitu lama saya berhibernasi dari sebuah aktivitas yang kata orang  efeknya bisa jauh  lebih powerful daripada efek sebuah pedang, menyulam dan merangkai kata. Saking lamanya serasa saya telah kehilangan kemampuan untuk mengingat bagaimana cara merangkai sebuah kata dari huruf kemudian merangkainya menjadi kalimat dan menyulamnya menjadi sebuah paragraf dan menyempurnakannya menjadi sebuah essay. Dan sekarang, saatnya saya keluar dari sarang saya yang nyaman untuk mulai merasakan dunia luar&kembali meniti aktivitas tersebut, meskipun tertatih-tatih dan mungkin, saya akan sering terhenti sekedar untuk beristirahat, melepas lelah, dan melihat-lihat pemandangan sekitar nantinya. Doakan saja, semoga saya tidak akan terus ketagihan untuk beristirahat..he2

A note 4 my own self and also 4 a fren who lited up a writing fire on me. Hey, let’s go back to our formerly way dude!:p

Sick!

•October 20, 2009 • Leave a Comment

Q Jenuh Ya Rabb…Terlalu banyak waktuQ terbuang untuk duniaQ tanpa menyisakan sedikitpun waktu untuk akhiratQ:(

And I Cried… (Unfinished)

•September 7, 2009 • 2 Comments

Huft, yg namanya musibah, ya pasti gak bisa ditolak kalo emang dah ditentuin ma Allah.. Yup, bener.. Manusia gak bakal bisa menghentikan. Yang ada juga, manusia berusaha untuk berhati2 dan melakukan yg terbaek! Ya gak?!(mantap jaya wess).
Sama seperti kejadian yang tak alami beberapa hari yang lalu, tapi bedanya disini, Q mang gak telalu berhati2, alias ceroboh..he2
Here’s the complete one, cek it ot…
Pagi 25 Agustus, di bulan puasa..,.. Abis sholat subuh, tidur lagi, cz asli ne mata gak bias di ajak kompromi cz kemaren malem nglembur di depan computer, yg berakibat pada ketelatan bangunQ, padahal waktu tu, Q kudu ke Skul (ge jadi mahasiswa PPL ne critanya) yang masuknya jam 7 pagi& hari tu Q juga piket, jadi datengnya kudu sebelum jam 7 gitu looh, .
Siap2 buat tidur, tapi sebelumnya sms, minta si Njup, temenQ buat menerror (cz dy terroris, suka menganggu ketenanganQ dg miscal2 hpQ!) ntar jam 5.45 (kalo pke alarm suka nggak ngefek, iya, bangun sii..tapi bangunnya buat membunuh alarm tersebut. He2), tapi nasiib, si Njup nerror nya jam 6 lebih.. Huuuuuaaaaaa… Padahal Q juga belum setrika pula
Mandi cepet2, pek lupa dah pake sabun pa belum(he2, gak ding), belum lagi kudu setrika. Huuufftt, muter otak, daripada tambah kelamaan setrika jubah ma krudung, akhirnya Q memutuskan untuk hanya menyetrika kerudung dg alasan yg sangat bisa diterima, efisiensi waktu!(nyetrika juga gitu, sat..set..sat..set ja, gak peduli dah licin pa belum, he2)..

Selesai semuanya, saatnya berangkat.. Dan disinilah, awal cerita ini akan dimulai.. jeng..jeng..jeng..jeeeenng..
Manasin motor dulu kira2 2menit 17 detik, bis tu langsung tancap gas. Nyelip kanan-kiri diantara mobil2 & motor2 yg waktu tu ge padha egois buat sampe dulu2an di tempat tujuan. Awal2 sih lancar jaya. Tapi selang beberapa saat kemudian, ketika Q pengen nyalip mobil dari kiri (dg kecepatan tinggi), tnyta… O..O.. jalan di depanQ gak rata. Ngerem ndadak tapi ternyata gak membawa manfaat apa2 cz kcepatannya telalu lebay..
Wes prasaanQ gak enak&wes ngrasa kayaknya berakhir dg kesengsaraan….Dan bener ja..Q nubruk tuh jalan gak rata, cz tadi ngerem gak ngefek, dan dengan sukses Q melucur diatas lantae jalanan dengan suara yg cukup keras..Bruuaaaaakkk!!! Meskipun begitu kerasnya suara jatohQ, gak da yg langsung nolongin Q(cz disitu mang daerah pertokoan yg tokonya masih pada tu2p semua).. Baru beberapa detik kemudian, tiba2 entah dari arah mana datanglah seorang mas2 yg nolongin,, Tapi ne juga bukan nolonginQ, tapi nolongin motorQ (huuhuhuhu..naseeebb..)
Masnya bantuin buat ngebedirin ma meminggirkan motorQ.. Q se bangun sendiri dg sisa2 kekuatan yg ada.. Akhirnya, terjadilah percakapan antara Q dan Mas itu:
MasbekhatiygnolongQ:“gak pa2 mbak??”
Qyghabisjatuh: (sambil meringis kesakitan, tapi ttp pasang tampang cool) “Iya mas, gak pa2 kok”
MasbekhatiygnolongQ “Ya udah, du2k dulu ja mbak”
Qyghabisjatuh :“Iya mas, makasih ya..”
Cz tadi Q jawabnya gp2, akhirnya ma masnya Q ditinggal seekor seorang diri..
Q duduk diemperan toko disekitar TKP (tinggal tampang muka melas, ma mengadahkan tangan, cocok sudah jadi gembel) merenungi nasib.. Sambil merasakan kaki kiriQ yg makin lama makin perih.. Huhuhuhu..
Berdiam beberapa saat diemperan toko tu.. akhirnya, sirna sudah rasa sok coolQ, Q nangis sejadi2nya cz gak tahan dg rasa sakitnya..Yup, bener! Tu Q nangis dipinggir jalan..Q wes gak peduli org mo mikir pa.. Biarin ja mereka mo mikir “Duh, ne kok da putri cantik ge nangis ya??Ada apakah gerangan??”, ato “Beh, ne anak sarap kali ya, pagi2, puasa2 nangis dipinggir jalan??”
Q gak peduli!! Titik!! Cz semakin lama yg tak rasakan kakiQ makin perih&kerasa bedarah.. Dengan badan yg gemeteran, Q ambil hape dari tas, sms ke mbak yg jadi temen piketQ waktu tu bilang kalo Q kayaknya datengnya tambah telat cz ne Q abis bermesraan ma lantae jalanan. Ma sekalian sms Njup, buat ngasih tau kalo Q jatoh, biar dy juga ngrasa bersalah cz dah telat banguninQ (hahahaha!ketawa setan). Beberapa menit berlalu. tetep, duduk merenungi nasib (&menikmati rasa sakit), Q bingung antara nerusin perjalannan kSkul ato balik kKontrakan.. Menimang2.. Pengennya tetep cabut keSkul, cz kalian tau kenapa?? Karena hari itu adalah hari keramat buat anak2 PPL dTempatQ PPL..karena hari itu, hari itu Qt ada sesi pemotretan buat kenang2an gitu buat anak cucu ntar!! (jek sempet narsis juga!!).. Akhirnya..Q putuskan buat nerusin perjalanan..
Kali ne wes gak ngebut lagi (soalnya jalannya macet, lewat pasar gtiu, jadi kalo gak pengen digebuki org sepasar ya mending jgn ngebut), &dengan badan gemetar&menahan sakit, Q tetep..nangis..(duh malu, jadi kliaten cengengnya).. Tengah jalan, luka ini ku rasakan semakin perih&tak tertahankan (jiiiaaaahh, bahasanya), Perrriiiiihhh bgt! Akhirnya, Q ngrasa kalo gak bakal kuat nerusin ke Skul tempatQ PPL yg jaraknya masih 20menit lagi.. Walhasil, Q putuskan buat pergi ke rumah ustadzahQ yg jaraknya Cuma 4menit 37 detik jika ditempuh dengan kecepatan 42km/jam dengan kenadaraan bermotor, minta pertolongan pertama pada kecelakaan gitu.. Sampe dirumah ustadzahQ, Q ngetok (lebih tepatnya nggedor) pintunya.. UstadzahQ yg ge sibuk ma anaknya kaget bgt, kok pagi2 da maling yg brani2nya nggedor rumah orang gitu.. Pas dibuka pintunya, Q langsung masuk (tanpa dipersilakan dulu! Dasar santri kurang ajar, he2), duduk di Ruang tengah (tanpa dipersilakan pula), &nangis sejadi-jadinya (sekali lagi, ne juga tanpa dipersilakan!). UstadzahQ kaget, trus mendekatiQ sambil nanya.
Ustadzahygperhatian: “De, kenapa??”
Qyggenangis:”Q habis jatoh ukh..huhuhuhu”(Sruuupp..ingusan!)
Ustadzahygperhatian:”Ya Allah de, dimana? Mana yg sakit”
Qyggenangis: “Ini ukh, kaki kiriQ” sambil nunjuk tempat di tubuhQ yg jadi korban keUgal2anQ
Ustadzahygperhatian: “Ya udah, kaos kakinya dibuka dulu ya?”
Qyggenangis: “Sakiiiit ukh..huhuhuhu”
Ustadzahygperhatian :“Sakit bentar, bis tu diobati lukanya biar cepet sembuh”

Tu bi kontinyut

-bentar, kepending buat nulis laporan indipidu 😥 –

Mati!!

•August 9, 2009 • 4 Comments

Dan untuk saat ini…

Bisa Q katakan, bahwa Q telah “mati”..

Dan tak tahu, kapan akan “hidup” kembali…